Wax plant merupakan salah satu
bagian dari unit pengolahan. Unit wax plant merupakan
peninggalan BPM (Bataafche Petroleum Maatchappi), yang kemudian dibangun
lagi oleh PERMIGAN (Perusahaan Minyak dan Gas Negara). Unit ini beroperasi
dengan tujuan untuk mengolah produk PH (Parafin High) Solar yang
dihasilkan proses distilasi atmosferik yang berlangsung di kilang, menjadi
batik wax yang nantinya dipasarkan. Jalannya proses untuk mengolah pH solar mejadi batik wax yang siap
untuk di pasarkan,dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :
Proses dewaxing
Adalah proses pengambilan wax
dari minyak untuk mengurangi kadar minyak dalam umpan.proses ini terdiri dari
dua proses yaitu proses pendinginan (chiller) dan proses penyaringan(filter
proses).
pH solaar merupakan produkk
bawah dari kolom C/A yang di tampung pada tangki penampung T.119 kemudian di
ppompa ke wax plant untuk di tampung pada tangki T.201 dan T.202. untuk menjaga
pH solar dalam keadaan cair maka penampungan tersebut dilengkapi dengan coil
pemanas. Dengan pemanas steam,dari tangki penampung kemudian dialirkan menuju
chiller untuk didinginkan dengan suhu masuk 450 – 470 C
dan suhu keluar 300 -
320 C. Solar masuk kedalam bagian tube dsengan batuan screw conveyer
yang di gerakan oleh motor listrik.sebagai pendingin di gunakan air dengan suhu
masuk 290 C dan suhu keluar dalam bentuk cairan kristal wax dan
minyak (slurry) yang kemudian di tampung dalam tangki
.
Selanjutnya campuran tadi di
pompa dengan tekanan discarger 2 – 3 kg/cm2 menuju filter press
dengan pompa plunyer untuk memisahkan kristal wax dan minyaknya. Akibat adanya
tekanan minyak lolos menembus kain saring plate dan ditampung sebagai Afilter
oil(AFO), sedangkan wax akan tertinggal dalam kain saring dan membentuk A cake.
Dengan umpan pH solar sebesar 90 – 100 m3/hari dihasilkan 65 -75%
AFO dan 30 – 35% A cake.
Setelah
enam jam atau jika AFO yang keluar dari filter press sngat sedikit,maka filter
press di bungkar untuk melepaskan A cake dari kain filter dan di tampung pada
saluran yang di lengkapi dengan screw conveyer yang ada pada bagian bawah dari
filter press ssedangkan AFO di pompa
lagi ke tangki umpan untuk diolah kembali jika keseluruhan jelek. AFO dimasukan
kembali ke chilller pada suhu 400C dan keluar dengan suhu 200C
,bedanya media pendingin yang digunakan adalah air dengan banntuan udara dingin
dari kompresor freon dengan suhu ±100
C dari chiller, slurry di tampung dalam tangki T.240 dan T.205 yang selanjutnya
dipompa menuju filter press,proses penyaringan sama dengan proses pertama hasil
dari pennyaringan berupa B cake dengan titik leleh 480C yang
kemudian dicampur dengan A cake pada tangki T.217 dan T.128 hasil sampingnya
berupa B filtr oil (BFO) yang ditampung dddalam tangki T.216 sebagai komponen
blending,campuran BFO dan residu di pasarkan dalam bentuk R 38 sebagai bahan
bakar
Proses sweating.
Prosess sweating atau proses pengeringan adalh
suatu proses yang bertujuan menurunkan kadar
minyak yang terkandung di dalam slak wax(A cake),sehingga di peroleh wax
yang bermutu tinggi.cara menurunkan kadar minyak adalah dengan cara melelhkan
wax yang telah di bekukan secara perlahan-lahan dan ddipisahkan berdasarkan
titik lelehnya. Proses ini berlangsung dalam AMS(Allan More Stove)dengan
kapasitas 56 m3 dengan sistem batch. AMS dilengkap dengan coil yaang
dapat digunakan untuk proses pemanasan ssekligus pendinginan slak wax.
Proses sweating di awalli
dengan pengisisan tangki AMS dengan slak wax cair kemudian dilanjutkan dengan
pendinginan selama ± 30 jam. Pendinginan dilakukan dengan cara mengalirkan air
kedalam tangki melalui coil-coil yang berbentuk spiral,sehingga pendinginan
dapat merata di semua umpan. Proses pendinginan tidak boleh terlalu cepat
karena dapat menjebakcairan minyak ,hal ini dapat merugikan karena ada
kemungkinan fraksi yang mempunyai titik leleh tinggi dapat terjebak dalam
pori-pori dan tetap cair. Proses pendinginan ini diakhiri dengan suhu yang
masuk sudah sama dengan suhu yang keluar. Selanjutnyan menginjeksikan steam
kedalam sirkkulasi air ,kenaikan suhu di harapkan tidak terjadi secara mendadak
sehingga pemisahan berlangsung sesuai titik lelehnya.
Pada proses pemanasan akan berlangsung
sesuai titik lelehnya,pada proses pemanasan secara perlahan-lahan akan
siperoleh produk sebagai berikut :
a)
Foots oil dengan titik
beku 320 – 470 C dikembalikan ke AMS atau tangki
umpan,produk ini berkisar 40% dari umpan yang masuk ke dalam tangki feed
dewaxing.
b)
Recycle titik beku 480
– 550C dan dikembalikan ke tangki AMS sekitar 30%.
c)
Sweet wax,titik beku
oil diatas 550 C produk sekitar 30% dan akan di proses lebih lanjut
dengan menghentikan sirkulasi air panas dan digaanti denganmengalirkan steam
kedalam tangki sehingga semua umpan yang membeku dapat di cairkan.
Proses creating.
Proses ini bertujuan untuk
memperbaiki warna wax dari coklat kehitaman menjadi coklat kekuningan dengan
cara mencampur natural day.
Sweat wax hasil proses
dimasukan ke dalam tangki ceocitator yang dilengkapi coil pemanas untuk menjaga
agar warna wax tetap cair(suhu 800C).kemudian ditambah clay dengan
konsentrasi 3 – 5 wt dari berat wax,selanjutnya dilakukan pengadukan dengan
udara bertekanan selama ± 2 jam agar menjadi kontak yang baik. Setelah
pengadukan dihentikan campuran wax dengan clay dibiarkan mengendap selama 1 jam
selanjutnya di saring dengan menggunakan filter press,pada proses ini cairan
wax yang mengalir menembus kain filter dan di proses lebih lanjut pada proses
moulding,sedangkan yang tertinggal
diambil dengan membongkar filter press
Proses moulding.
Prose moulding adalah proses
pencetakan wax dengan tujuan mempermudah proses penyimpanan,pengangkatann dan
pemasaran.
Wax cair yang telah di saring
kemudian dimasukan ke dalam loyang-loyang yang disusun di mulai pada bagian
atas,setelah penuh kelebihan wax akan mengalir menuju loyan g di bawahnya
sampai seluruh loyang terisi,selanjutnya loyang yang telah terisi di dinginkan
dengan udara bebas selama 24 jam. Wax yang telah membeku di keluarkan dari
loyang dan di masukan ke dalam karung untuk dipasarkan.
No comments:
Post a Comment