A.
Pendahuluan
Pertukaran
energi, merupakan dasar untuk teknik yang dikenal sebagai kalorimetri, yang
merupakan penggunaan kuantitatif dari pertukaran kalor. Untuk melakukan setiap pengukuran,
menggunakan kalorimeter. Salah satu penggunaan kalorimeter yang terpenting adalah
penentu kalor spesifik zat. Dalam teknik dikenal sebagai “metode campuran”, contoh
zat dipanaskan sampai suhu tinggi, yang diukur secara akurat, dan kemudian dimasukkan
secara cepat dalam kalorimetri yang berisi air dingin. Kalor yang hilang oleh zat
akan diterima oleh air dan kalorimeter. Dengan mengukur suhu akhir campuran,
dan panas spesifik dapat dihitung.
Prinsip
kerja dari kalorimeter adalah mengalirkan arus listrik pada kumparan kawat
penghantar yang dimasukan ke dalam air suling. Pada waktu bergerak
dalam kawat penghantar (akibat perbedaan potenial) pembawa muatan
bertumbukan dengan atom logam dan kehilangan energi. Akibatnya pembawa muatan
bertumbukan dengan kecepatan konstan yang sebanding dengan kuat medan
listriknya. Tumbukan oleh pembawa muatan akan menyebabkan logam yang dialiri
arus listrik memperoleh energi yaitu energi kalor / panas.
Diketahui
bahwa semakin besar nilai tegangan listrik dan arus listrik pada suatu bahan
maka tara panas listrik yang dimiliki oleh bahan itu semakin kecil. Kita dapat
melihat seolah pengukuran dengan menggunakan arus kecil menghasilkan
nilai yang kecil. Hal ini merupakan suatu anggapan yang salah karena dalam
pengukuran pertama perubahan suhu yang digunakan sangatlah kecil berbeda dengan
data yang menggunakan arus besar. Tapi jika perubahan suhu itu sama besarnya
maka yang berarus kecil yang mempunyai tara panas listrik yang besar.
A.
Jenis-Jenis
Kalorimeter
Beberapa jenis kalorimeter yang sering dipakai antara lain:
kalorimeter alumunium, elektrik, gas dan kalorimeter bom. Berikut ini akan di
bahas mengenai kalorimeter bom dan kalorimeter sederhana.
1) Kalorimeter bom
Kalorimeter bom merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk
menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran.Kalorimeter ini terdiri dari
sebuah bom ( tempat berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan stainless
steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan tinggi ) dan sejumlah air
yang dibatasi dengan wadah yang kedap panas.Reaksi pembakaran yang terjadi di
dalam bom, akan menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom.Oleh karena
tidak ada kalor yang terbuang ke lingkungan, maka :
Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom berlangsung pada volume tetap (DV = nol). Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam sistem = perubahan energi dalamnya, sehingga :
1)
Kalorimeter
Sederhana
Pengukuran kalor reaksi selain kalor reaksi pembakaran
dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap yaitu dengan
kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas stirofoam.Kalorimeter ini biasanya
dipakai untuk mengukur kalor reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase
larutan ( misalnya reaksi netralisasi asam – basa / netralisasi, pelarutan dan
pengendapan ).Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap /
dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan lingkungan
diabaikan.
Jika harga kapasitas kalor
kalorimeter sangat kecil maka dapat diabaikan sehingga perubahan
kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan dalam
kalorimeter.
Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP =
nol ) sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan
entalpinya.
DH =
qp
Suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi dari fluida bila
dicelupkan kedalam fluida, maka benda
tersebut akan melepaskan kalor yang akan diserap oleh fluida hingga tercapai
keadaan seimbang (suhu benda = suhu fluida).
Fenomena diatas sesuai dengan azas black yang menyatakan bahwa ‘jumlah kalor yang dilepaskan oleh benda sama
dengan jumlah kalor yang diserap fluida’.
Jika diukur panas jenis benda padat berupa logam dengan menggunakan
kalorimeter. mula-mula benda dapat dipanaskan dalam gelas kimia sehingga
diasumsikan bahwa tempratur benda sama dengan tempratur uap . Titik didih air
tergantung pada tekanan udara dan kemudian menentukan titik didih air
berdasarkan tabel yang ada.
Massa jenis benda padat dapat dihitung menggunakan persamaan :
Dimana :
mb
|
:
|
massa benda
|
Cb
|
:
|
panas jenis benda
|
Tb
|
:
|
temperatur benda mula-mula (setelah dipanaskan)
|
t1
|
:
|
temperatur air mula-mula
|
t2
|
:
|
temperatur kalorimeter saat keadaan seimbang
|
ma
|
:
|
massa air
|
H
|
:
|
harga air kalorimeter
|
Adapun untuk menentukan massa air
mula-mula (Mam) dan massa air setelah dipanaskan (Map) adalah sebagai berikut :
Mam
: (Massa kalorimeter + pengaduk + air) – (massa kalorimeter + pengaduk)
Map : (Massa gelas beker + air) – (massa gelas
beker)
Untuk
menentukan harga air kalorimeter (H) dapat ditentukan dengan rumus sebagai
berikut
H
= mb . Cb (tb – t2) = ma . Cb (t2 - tb)(t2 – t1)
Keterangan
:
mb
= massa benda (kg)
Cb
= panas jenis benda (J/kg.°K)
tb
= suhu setelah dipanaskan (°K)
t2
= suhu saat setimbang (°K)
ma
= masa benda mula-mula (kg)
t1
= suhu mula-mula (°K)
H
= Harga air kalorimeter
c
= 4200 J/kg.k
Didapatkan bahwa kalor merupakan
bentuk energi yaitu energi panas. oleh karena itu pada kalor berlaku hukum
setelah energi jika dua buah benda yang suhunya barlainan hukum kekelan energi
jika dua buah benda yang suhunya berlainan disentukan atau dicampur, benda yang
bersuhu tinggi akan melepaskan kalor dan benda yang bersuhu rendah akan
menyerap kalor. banyaknya kalor yang dilepas sama dengan banyaknya kalor yang
diserap. pernyataan ini sesuai dengan pernyataan/azas blask yang menyatakan:
Q lepas = Q terima.
Dimana kalor jenis merupakan
perbandingan diantara kapasitas panas dengan massa benda = c = Q/(M .
∆t)Dimana c adalah kalor jenis, Q
adalah jumlah kalor, adalah massa benda dan ∆t adalah perubahan suhu perubahan
suhu ini dapat dicari dengan t2 – t1. Dimana suhu saat setimbang kurang dengan
suhu mula – mula, kalor jenis zat disebut dengan kalorimeter.
Semakin tinggi suatu benda maka
semakin rendah massa benda. kapasitas kalor juga disebut harga air (H) atau di
sebut juga harga air kalorimeter. harga air kalorimeter dapat ditentukan dengan
persamaan rumus yang di dapat melalui persamaan azas black yaitu :
Q
lepas = Q trima
mb . Cb (tb – t2) = (ma . Ca + H) (t2 – t1)
ma . Ca + H = mb . Cb (tb – t2)(t2 – t1)
H = mb . Cb (tb – t2) - ma .
Cb(t2 –
t1)
H = mb . Cb (tb – t2) - ma .
Cb (t2
– t1)(t2 – t1)
No comments:
Post a Comment