Studi mengenai hubungan
antara perpindahan dari suatu sistem fisik dan gaya yang menyebabkannya,
merupakan hal yang menarik untuk dipelajari. Hal terpenting dari teknik
rekayasa modern dewasa ini adalah analisa dan prediksi dari perilaku dinamik (dynamics behavior) dari suatu sistem
fisik. Kehadiran perilaku dinamik ini diantaranya ditandai oleh gerakan vibrasi
dari suatu sistem fisik. Getaran sistem fisik berisolasi terhadap posisi keseimbangan.
Sistem
fisik ini sendiri sangatlah kompleks untuk dianalisa, disisi lain diperlukan kemampuan
untuk memprediksi perilaku system fisik itu sendiri. Untuk itu dikembangkan
model idealisasi yang diasumsikan memenuhi syarat dalam menggambarkan sistem
riilnya. Model idealisasi atau model matematika dapat dibedakan menjadi dua
bagian utama : (1) Sistem dengan parameter discrete
atau lumped system dan (2) Sistem
dengan dengan parameter terdistribusi atau continues
system. Model ini merupakan kebutuhan utama dalam melakukan analisa karena
dari model inilah diturunkan persamaan matematika sebagai prediksi
perilakudinamik sistem bersangkutan.
1.
Derajad Kebebasan (Degree of Freedom/ DOF )
Derajad kebebasan ( DOF ) dari suatu rigid body adalah jumlah dari koordinat
umum (generalized coordinate) yang
dibutuhkan untuk menggambarkan posisi dari sistem secara lengkap terhadap sutu
referensi yang dianggap diam. Untuk sebuah partikel bebas yang mengalami gerak
umum dalam ruang akan mempunyai tiga derajad kebebasan, sedangkan rigid body akan mempunyai enam derajad
kebebasan yaitu tiga komponen posisi dan tiga sudut orientasinya.
2.
Penyelesaian Persamaan Sistem Getaran Multi Derajad Kebebasan (MDOF)
Getaran bebas MDOF tanpa redaman secara
umum dapat ditulis sebagai berikut :
Persamaan (A.2) dapat diselesaikan
dengan eigenvalue problem sehingga diperoleh eigenvalue dan eigenvector-nya.
Persamaan getaran adalah persamaan dalam bentuk kopel, sehingga untuk
menyelesaikan persamaan tersebut dikalikan dengan matrik eigenvector yang
sudah dinormalisir terhadap massa. Untuk mencari matrik eigenvNector ternormalisir
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
B.
Kriteria Kenyamanan Pada Kendaraan
Salah satu kriteria kenyamanan bagi
penumpang kendaraan yang terkena getaran vertikal adalah kriteria janeway.
Kriteria Janeway ini digunakan sebagai kriteria kenyamanan oleh Society of
Automotive Engineering ( SAE ) yang diwujudkan dalam manual yaitu Ride and
Vibration data manual j6a of SAE. seperti pada gambar berikut :
C. Konstanta
Kekakuan Pegas
Konstanta kekakuan pegas dapat dicari dengan menggunakan suatu percobaan, yaitu sebagai berikut
D. Konstanta Redaman Suspensi
Dalam mencari konstanta
redaman bisa dilakukan dengan suatu percobaan yaitu sebagai berikut:
Dari percobaan yang dilakukan di atas bisa
diketahui konstanta kekakuan pegasnya, yaitu dari rumus
Tahap
pertama suspensi diberi beban massa seperti pada posisi 1, karena suspensi
diberi beban maka massa akan bergerak turun sampai pada posisi 2. Dari
percobaan tersebut akan dicatat jarak antara massa pada posisi 1 dan 2 (x).
Selain itu perlu dicatat waktu yang dibutuhkan massa untuk turun dari posisi 1
ke 2 (t). Dari data yang didapatkan maka bisa dicari nilai dari c, yaitu dengan
menggunakan rumus berikut ini :
E.
Pemodelan Kendaraan
Kendaraan
dimodelkan dengan empat derajat kebebasan. Untuk massa sprung yang
ditinjau gerakan vertikal dan gerakan anggukan (pitching). Sedangkan
untuk massa unsprung yang ditinjau hanya gerakan masing-masing ban.
Kekakuan dan redaman dari suspensi dimodelkan sebagai sebuah pegas yang linear
dan sebuah shock absorber, yaitu komponen pegas k dan komponen
redaman c. Ban dilambangkan dengan sebuah pegas linear. Adapaun redaman
dari ban nilainya cukup kecil dibandingkan konstanta pegas ban sehingga
pengaruhnya dapat diabaikan. Aktuator pengubah posisi semi active suspension
yang merupakan komponen aktif yang dapat dikontrol dimodelkan sebagai
komponen yang dapat berubah.
Model
kendaraan ini terdiri dari tiga massa, top mass m3, mewakili massa dari
bodi kendaraan dan massa 2 penumpang, m2 dan m1, masing-masing
mewakili massa ban-axle depan dan belakang. Kombinasi parallel pegas-damper
antara massa body dan massa ban-axle (k4, c2 dan k3, c1) mewakili
kekakuan dan damping dari sistem suspensi kendaraan. Gaya body Fb ,
dan torsi T, dapat diturun dengan prinsip hukum Newton.
F Perumusan
Profil Permukaan Jalan
Profil
permukaan jalan diasumsikan sebagai gerak harmonik dengan karakteristik sebagai
berikut:
No comments:
Post a Comment