A)
PENDAHULUAN
:
Jika terdapat banyak galat yang
berhubungan dengan data, khususnya data eksperi-mental, maka interpolasi tidak
sesuai dan mungkin memberikan hasil-hasil yang tidakmemuaskan jika dipakai
untuk meramalkan nilai-nilai antara. Untuk kasus yang demi-kian, suatu strategi
yang sesuai adalah dengan pencocokan kurva. Pencocokan kurvaadalah pencarian
suatu kurva yang bisa menunjukkan kecenderungan (trend) dari himpunan data.
Kurva ini tidak harus melalui titik-titik data. Suatu kriteria yang dipakai
untuk mengukur kecukupan dari kecocokan yaitu regresi kuadrat terkecil.
Dalam
suatu formula matematis yang dibuat dari permisalan suatu table data-data x dan y terkadang
timbul pertanyaan bagaimana cara kita mengetahui atau menimpulakn bahwa formula
untuk tabel dari suatu data tersebut sudah tepat ?, Pertimbangan inilah yang mendasari kita untuk
mencari metode pengolahan data bagi tabel data percobaan untuk memperoleh
formula yang menghubungkan y dan x. Diharapkan bahwa formula ini cukup
sederhana. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana dapat
disimpulkan bahwa suatu formula merupakan pendekatan yang baik dari tabel data.
Dalam hal grafis, pertanyaan
diterjemahkan sebagai bagaimana dapat diputuskan bahwa kurva tersebut merupakan
kurva yang paling “tepat” pada titik-titik data.
Salah satu metode
yang digunakan untuk dapat menanggulangi terjadi adanya kesalahan yaitu dengan
penerapan Metode Kuadrat Terkecil (Least Squares). Sebagai contoh, misalkan dari pengamatan kecenderungan umum data,
dapat kita pilih y merupakan fungsi linier :
g(x) = a+ bx …………….(1.1)
Dengan :
a =
kelandaian (slope) kurva garis lurus
b =
perpotongan (intercept) kurva dengan ‘ordinat’ atau sumbu tegak
B)
PERHITUNGAN
Dengan x dan y merupakan variabel
bebas, sedangkan a dan b merupakan parameter. Jika kita mempunyai sekumpulan
data pasangan (x,y), dan data tersebut digambarkan dalam bentuk grafik linear,
maka akan diperoleh suatu garis lurus, dengan menganggap bahwa x memiliki
sesatan yang lebih kecil dari pada sesatan pada y, maka garis lurus terbaik
dapat diperoleh berdasarkan metode kuadrat terkecil (regresi terhadap y).
Jumlah kuadrat dari suatu kesalahan dihitung
dengan persdarsamaan :
Penjumlahan
masing-masing suku pada Persamaan (1.3) dan (1.4) adalah dari 1 sampai n.
Persamaan
(1.3) dan (1.4) dapat ditulis dalam bentuk :
Dengan menggunakan Persamaan (1.8) dan (1.9)
untuk menghitung koefisien a dan b, maka fungsi g(x) dapat dicari.
Persamaan garis lain, selain
Persamaan (1.1) memberikan jumlah kuadrat kesalahan yang lebih besar. Dengan
demikian Persamaan (1.1) adalah perkiraan terbaik dari data. Untuk mengetahui
derajad kesesuaian dari persamaan yang didapat, dihitung nilai koefisien
korelasi yang berbentuk :
A) ANALISIS
REGRESI
Regresi
yang dimaksudkan disini adalah: pencarian hargaharga tetapan a dan b
berdasarkan deretan data yang ada (jumlah atau pasangan data x-y sebanyak N buah).Dari
hasil suatu percobaan biasanya diperoleh nilai-nilai yang diskrit atau tabel
hasil percobaan. Dari hasil percobaan tersebut akan dicari suatu persamaan
(fungsi) g(x) yang dapat mewakili titik-titik percobaan tersebut. Sebagai
ilustrasi perhatikan gambar.
Metode yang digunakan untuk menetukan
persamaan garis g(x) yang mewakili titik-titik percobaan tersebut dengan
menggunakan pendekatan metode kuadrat terkecil dengan cara meminimumkan selisih
antara titik-titik data dengan kurva g(x) tersebut.
Pada table b.1berikut adalah contoh mencari regresi linier untuk
kurva kudrat terkecil dari data – data x dan y.
Contoh tersebut sebenarnya juga dapat diselesaikan
dengan hitungan tangan (kalkulator). Apabila jumlah data banyak seperti itu
untuk mempermudah perhitungan maka perlu dilakukan dengan menggunakan program
komputer “Matlab” maka seperti berikut :
Program
MATLAB
%==============================================================%
%
Metode Kuadrat Terkecil Untuk Kurva Linier %
%==============================================================%
% Kelompok 6
%
% Nama :
1. Indra Setyawan
(I1413018) %
%
2. Ivan Prawiratama
(I1413019) %
%
3. Novianta Maulana Putra (I1413021) %
%==============================================================%
clc;
clear;
No=[1 2 3 4 5 6 7 8 9
10];
Xi=[4 6 8 10 14 16 20
22 24 28];
Yi=[30 18 22 28 14 22
16 8 20 8];
n=10;
sum_Xi=0;
for i=1:n
sum_Xi=sum_Xi+Xi(1,i);
end
sum_Xi
sum_Yi=0;
for i=1:n
sum_Yi=sum_Yi+Yi(1,i);
end
sum_Yi
XiYi=0;
for i=1:n
XiYi=Xi(i)*Yi(i);
end
sum_XiYi=0;
for i=1:n
sum_XiYi=sum_XiYi+Xi(1,i)*Yi(1,i);
end
sum_XiYi
Xikuadrat=0;
for i=1:n
Xikuadrat=(Xi(i))^2;
end
sum_Xikuadrat=0;
for i=1:n
sum_Xikuadrat=sum_Xikuadrat+((Xi(1,i))^2);
end
sum_Xikuadrat
% Konstanta
regresi linier
b=((n*sum_XiYi)-(sum_Xi*sum_Yi))/((n*sum_Xikuadrat)-((sum_Xi)^2))
a=mean(Yi)-(b*mean(Xi))
%Koefisien
Korelasi
sum_Dtkuadrat=0;
for i=1:n
sum_Dtkuadrat=sum_Dtkuadrat+(Yi(i)-mean(Yi))^2;
end
sum_Dtkuadrat
sum_Dkuadrat=0;
for i=1:n
sum_Dkuadrat=sum_Dkuadrat+(Yi(i)-a-b*Xi(i))^2;
end
sum_Dkuadrat
r=sqrt((sum_Dtkuadrat-sum_Dkuadrat)/sum_Dtkuadrat)
% Plot hasil
y=a+b*Xi;
plot(Xi,Yi,'k*',Xi,y,'k-','lineWidth', 2)
%Hitungan regresi
Linier
disp('Hitungan Regresi Linier')
disp('===================================================')
disp('| No. |
Xi | Yi
| XiYi |
Xi^2 |')
disp('===================================================')
for i = 1:n
fprintf(1,'|%5.0f |%5.0f |%5.0f
|%6.0f |%6.0f |\n',...
No(1,i),Xi(1,i),Yi(1,i),Xi(i)*Yi(i),
(Xi(i))^2)
end
disp('===================================================')
fprintf(1,'| |%5.0f |%5.0f
|%6.0f |%6.0f |\n',...
sum_Xi,sum_Yi,sum_XiYi,sum_Xikuadrat)
disp('===================================================')
Hasil plot persamaan garisnya adalah :
No comments:
Post a Comment